Indonesia memiliki ekonomi terbesar di daerah Benua Asia Tenggara, dan potensi untuk perkembangan ekonomi kita ini masih jauh lebih besar lagi. Dalam waktu Jokowi sebagai presiden, banyak yang bilang kalau dia menuntun Indonesia dalam sebuah petualangan ke daerah perekonomian yang sebelumnya belum dipetakan yang akan memiliki konsekuensi yang dahsyat bagi perkembangan negara kepulauan ini.
Outlet berita Jakarta Globe sudah menulis tentang rencana Jokowi yang si presiden sendiri juluki sebagai rencana ”Big Bang”. Nah, dengan nama yang sebesar itu, kira-kira apa yah rencana ini?
Rencana “Big Bang” Jokowi berniat untuk mendorong kompetisi dalam ekonomi Indonesia dengan cara melonggarkan hukum, polis, dan peraturan yang membatasi investasi asing dalam hampir 50 sektor ekonomi, termasuk ritel, kesehatan, film & hiburan, e-commerce, dan lainnya. Kalau kamu mengerti soal ekonomi Indonesia, seharusnya kamu juga mengerti bahwa beberapa sektor perekonomian Indonesia itu sebenarnya relatif primitif kalau dibanding dengan banyak negara-negara lain.
Menurut Terje Nilsen, salah satu penjelajah asing dunia bisnis di Bali dan pendiri perusahaan Seven Stones Indonesia, rencana Jokowi untuk perkembangan Indonesia adalah rencana yang akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi negara. Dia bilang, “dalam enam bulan terakhir ini kita dapat melihat berbagai macam perubahan yang menstimulir kemajuan dan investasi dalam dunia bisnis, hukum, dan pajak. Masa kepresidenan Jokowi benar-benar merangsang pertumbuhan bagi Indonesia.”
Pendapat menteri perdagangan Thomas Lembong setuju dengan pak Nilsen. Dia menyatakan kepada saluran berita Reuters bahwa perubahan-perubahan yang dibuat oleh Jokowi membolehkan keterbukaan negeri terhadap investasi dari luar. Indonesia memiliki sebuah Daftar Negatif Investasi (DNI) yang menentukan sektor mana saja yang boleh atau tidak boleh menerima investasi asing, dan juga jumlah saham yang boleh dipegang oleh pihak luar negeri. Jokowi bahkan mempertimbangkan menderegeulasi masalah investasi sepenuhnya.
Faktor-faktor ini menunjuk kepada perubahan-perubahan besar dalam keenam belas sektor utama dalam DNI Indonesia, termasuk agrikultur, kehutanan, energi, komunikasi, dan transportasi. Menurut Reuters, dalam beberapa kasus, deregulasi ini akan menaikan batas pemegangan saham pihak asing dari minoritas menjadi mayoritas. Salah satu hasilnya: sektor kesehatan akan membuka rumah sakit, klinik, dan laboratorium Indonesia terhadap kerja sama dengan perusahaan asing, yang bisa membolehkan pekerja medis asing untuk bekerja di Indonesia.
Strategi pengembangan negara Jokowi mementingkan deregulasi dan pengembangan ekonomi Indonesia. Dia mengerti bahwa kompetisi ekonomis adalah hal yang bagi untuk pertumbuhan ekonomi tersebut, dan perkembangan infrastruktur adalah kunci yang besar bagi pertumbuhan itu. Dalam hal investasi, terutama investasi asing, bunga yang menciut dan pengeluaran umum rakyat dapat meningkatkan minat untuk membantu pengembangan ekonomis negara.
Presiden Jokowi melihat kepentingan negara kita. Dia melihat gambar besar yang menunjukan rakyatnya dalam cara yang lebih manusiawi dibanding pendahulu-pendahulunya. Dia nampak sebagai salah satu dari rakyatnya sendiri yang tidak ikut campur dalam dunia korupsi politik dan militer Indonesia. Dia tidak berpura-pura bahwa dia itu sempurna, atau mengerti semua jawaban untuk semua permasalahan, dan dia pastinya cukup rendah hati untuk mengakui saat dia membuat kesalahan. Intinya, Jokowi mengerti bahwa inilah saatnya untuk meninggalkan polis-polis dan sudut pandang yang kuno, yang tidak lagi mencukupi kebutuhan Indonesia untuk berkembang, dan inilah saatnya Indonesia membuka gerbangnya terhadap investasi asing untuk mendukung tekadnya untuk menjadi sebuah sosok pihak pemimpin di masa depannya.
Translated by Adam Handoko from an original post by Andrzej Barski