Rencana Perkembangan Ekonomi Jokowi

Indonesian growth
Indonesian growth
Image by Agatha Roslin on Unsplash.

Indonesia memiliki ekonomi terbesar di daerah Benua Asia Tenggara, dan potensi untuk perkembangan ekonomi kita ini masih jauh lebih besar lagi. Dalam waktu Jokowi sebagai presiden, banyak yang bilang kalau dia menuntun Indonesia dalam sebuah petualangan ke daerah perekonomian yang sebelumnya belum dipetakan yang akan memiliki konsekuensi yang dahsyat bagi perkembangan negara kepulauan ini.

Outlet berita Jakarta Globe sudah menulis tentang rencana Jokowi yang si presiden sendiri juluki sebagai rencana ”Big Bang”. Nah, dengan nama yang sebesar itu, kira-kira apa yah rencana ini?

RencanaBig Bang” Jokowi berniat untuk mendorong kompetisi dalam ekonomi Indonesia dengan cara melonggarkan hukum, polis, dan peraturan yang membatasi investasi asing dalam hampir 50 sektor ekonomi, termasuk ritel, kesehatan, film & hiburan, e-commerce, dan lainnya. Kalau kamu mengerti soal ekonomi Indonesia, seharusnya kamu juga mengerti bahwa beberapa sektor perekonomian Indonesia itu sebenarnya relatif primitif kalau dibanding dengan banyak negara-negara lain.

Menurut Terje Nilsen, salah satu penjelajah asing dunia bisnis di Bali dan pendiri perusahaan Seven Stones Indonesia, rencana Jokowi untuk perkembangan Indonesia adalah rencana yang akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi negara. Dia bilang, “dalam enam bulan terakhir ini kita dapat melihat berbagai macam perubahan yang menstimulir kemajuan dan investasi dalam dunia bisnis, hukum, dan pajak. Masa kepresidenan Jokowi benar-benar merangsang pertumbuhan bagi Indonesia.”

Pendapat menteri perdagangan Thomas Lembong setuju dengan pak Nilsen. Dia menyatakan kepada saluran berita Reuters bahwa perubahan-perubahan yang dibuat oleh Jokowi membolehkan keterbukaan negeri terhadap investasi dari luar. Indonesia memiliki sebuah Daftar Negatif Investasi (DNI) yang menentukan sektor mana saja yang boleh atau tidak boleh menerima investasi asing, dan juga jumlah saham yang boleh dipegang oleh pihak luar negeri. Jokowi bahkan mempertimbangkan menderegeulasi masalah investasi sepenuhnya.

Faktor-faktor ini menunjuk kepada perubahan-perubahan besar dalam keenam belas sektor utama dalam DNI Indonesia, termasuk agrikultur, kehutanan, energi, komunikasi, dan transportasi. Menurut Reuters, dalam beberapa kasus, deregulasi ini akan menaikan batas pemegangan saham pihak asing dari minoritas menjadi mayoritas. Salah satu hasilnya: sektor kesehatan akan membuka rumah sakit, klinik, dan laboratorium Indonesia terhadap kerja sama dengan perusahaan asing, yang bisa membolehkan pekerja medis asing untuk bekerja di Indonesia.

Strategi pengembangan negara Jokowi mementingkan deregulasi dan pengembangan ekonomi Indonesia. Dia mengerti bahwa kompetisi ekonomis adalah hal yang bagi untuk pertumbuhan ekonomi tersebut, dan perkembangan infrastruktur adalah kunci yang besar bagi pertumbuhan itu. Dalam hal investasi, terutama investasi asing, bunga yang menciut dan pengeluaran umum rakyat dapat meningkatkan minat untuk membantu pengembangan ekonomis negara.

Presiden Jokowi melihat kepentingan negara kita. Dia melihat gambar besar yang menunjukan rakyatnya dalam cara yang lebih manusiawi dibanding pendahulu-pendahulunya. Dia nampak sebagai salah satu dari rakyatnya sendiri yang tidak ikut campur dalam dunia korupsi politik dan militer Indonesia. Dia tidak berpura-pura bahwa dia itu sempurna, atau mengerti semua jawaban untuk semua permasalahan, dan dia pastinya cukup rendah hati untuk mengakui saat dia membuat kesalahan. Intinya, Jokowi mengerti bahwa inilah saatnya untuk meninggalkan polis-polis dan sudut pandang yang kuno, yang tidak lagi mencukupi kebutuhan Indonesia untuk berkembang, dan inilah saatnya Indonesia membuka gerbangnya terhadap investasi asing untuk mendukung tekadnya untuk menjadi sebuah sosok pihak pemimpin di masa depannya.

Translated by Adam Handoko from an original post by Andrzej Barski

 

Latest Article
Top 5 Most Visited Provinces by Foreign Tourists in Sumatra
  Bali, Lombok, and Raja Ampat certainly capture the tourism spotlight. However, Indonesia boasts...
Ministry: Immigration Services Restored
Indonesia’s Law and Human Rights Ministry’s Director General of Immigration, Silmy Karim, has announced...
More Than 1 Million Tourist Visits in April
According to reporting from Antara News, Indonesia’s Ministry of Tourism and Creative Economy announced...
The Plan for Flying Taxis in Nusantara
Indonesia’s future capital city, Ibu Kota Nusantara (IKN), is progressing towards becoming a smart and...
Govt Allocates More Subsidies for Electric Motorcycles
According to reporting from Antara News, Dadan Kusdian, Indonesia’s Secretary General of the Ministry...

Andrzej Barski

Director of Seven Stones Indonesia

Andrzej is Co-owner/ Founder and Director of Seven Stones Indonesia. He was born in the UK to Polish parents and has been living in Indonesia for more than 33-years. He is a skilled writer, trainer and marketer with a deep understanding of Indonesia and its many cultures after spending many years travelling across the archipelago from North Sumatra to Irian Jaya.

His experience covers Marketing, Branding, Advertising, Publishing, Real Estate and Training for 5-Star Hotels and Resorts in Bali and Jakarta, which has given him a passion for the customer experience. He’s a published author and a regular contributor to local and regional publications. His interests include conservation, eco-conscious initiatives, spirituality and motorcycles. Andrzej speaks English and Indonesian.

Terje H. Nilsen

Director of Seven Stones Indonesia

Terje is from Norway and has been living in Indonesia for over 20-years. He first came to Indonesia as a child and after earning his degree in Business Administration from the University of Agder in Norway, he moved to Indonesia in 1993, where he has worked in leading positions in education and the fitness/ wellness industries all over Indonesia including Jakarta, Banjarmasin, Medan and Bali.

He was Co-owner and CEO of the Paradise Property Group for 10-years and led the company to great success. He is now Co-owner/ Founder and Director of Seven Stones Indonesia offering market entry services for foreign investors, legal advice, sourcing of investments and in particular real estate investments. He has a soft spot for eco-friendly and socially sustainable projects and investments, while his personal business strengths are in property law, tourism trends, macroeconomics, Indonesian government and regulations. His personal interests are in sport, adventure, history and spiritual experiences.

Terje’s leadership, drive and knowledge are recognised across many industries and his unrivalled network of high level contacts in government and business spans the globe. He believes you do good and do well but always in that order. Terje speaks English, Indonesian and Norwegian.

Contact Our Consultants

[wpforms id=”43785″]

Ridwan Jasin Zachrie

CFO of Seven Stones Indonesia, Jakarta

Ridwan is one of Indonesia’s top executives with a long and illustrious career in the financial world. He holds several professional certifications including being a Certified Business Valuer (CBV) issued by the Australian Academy of Finance and Management; Broker-Dealer Representative (WPPE); and The Directorship Certification for Directors and Commissioners, issued by the Indonesian Institute of Commissioners and Directors.

His experience includes being the Managing Director at one of the top investment banking groups in the region, the Recapital Group, the CFO at State-owned enterprises in fishery industry and the CEO at Tanri Abeng & Son Holding. He’s also been an Independent Commissioner in several Financial Service companies and on the Audit and Risk Committee at Bank BTPN Tbk, Berau Coal Energy Tbk, Aetra Air Jakarta as well as working for Citibank, Bank Mandiri and HSBC. His last position was as CFO at PT Citra Putra Mandiri – OSO Group.

Ridwan has won a number of prestigious awards including the Best CFO Awards 2019 (Institute of Certified Management Accountant Australia-Indonesia); Asia Pacific Young Business Leader awarded by Asia 21 Network New York USA (Tokyo 2008); UK Alumni Business Awards 2008 awarded by the British Council; and The Most Inspiring Human Resources Practitioners’ version of Human Capital Magazine 2010.

He’s a member of the Board of Trustees of the Alumni Association of the Faculty of Law, Trisakti University, Co-Founder of the Paramadina Public Policy Institute and actively writes books, publications and articles in the mass media. He co-authored “Korupsi Mengorupsi Indonesia” in 2009, which helps those with an interest in understanding governance in Indonesia and the critical issue of corruption. Ridwan speaks Indonesian and English.

Per Fredrik Ecker

Managing Director of Seven Stones Indonesia, Jakarta

Per is the Managing Director of the Seven Stones Indonesia (SSI) Jakarta office and has more than 25-years’ experience in Indonesia, China, and Western Europe. He previously worked in senior management positions with Q-Free ASA, Siemens AG, and other companies in the telecom sector. Over the last six years, he has been the Chairman of the Indonesia-Norway Business Council (INBC) and recently become elected to be on the board of EuroCham Indonesia.

His most recent experience is within Intelligent Transport Solutions (ITS), Telecom, and other sectors within the Indonesian market. He is today through his position in SSI and by representing Norway Connect, promoting Nordic and European companies that would like to explore business opportunities in the Indonesian market. He’s also playing an active role to help create the Nordic House concept in Jakarta that will provide an excellent platform for Nordic companies entering Indonesia, where they’ll find a community that can offer support with trusted information and affordable services to enter this market.